Tim Uji Petik Nasional Lakukan Penilaian terhadap Pelayanan di DPMPTSP
Tim Uji Petik Nasional saat melakukan peninjauan pelayanan di DPMPTSP
PEKANBARU-- (KBLATRIAU.COM)-- Tim uji petik tingkat Nasional melakukan kunjungan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru untuk dilakukan pemeriksaan atau penilaian, Rabu (30/5).
Uji petik dilakukan karena DPMPTSP Pekanbaru masuk dalam nominasi 5 besar kota se Indonesia yang akan meraih penghargaan kinerja perizinan satu pintu terbaik di tingkat Nasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi Ssi berharap agar Kota Pekanbaru bisa menjadi yang terbaik dalam penilaian yang akan dilakukan tersebut.
"Kita masuk ke dalam 5 besar. Harapan kita bisa jadi yang pertama di tingkat kota. Tim ini datang melalukan uji petik karena sebelumnya kepala dinas sudah melakukan ekspose tentang PTSP Pekanbaru. Antara ekspose dan lapangan kan harus sejalan. Makanya tim uji petik ini datang untuk mengkroscek, sehingga bisa melihat secara langsung bentuk pelayanan pengurusan si DPMPTSP tersebut," ungkap Ayat.
Sementara itu, salah satu juri penilai bernama Robert Endi Jaweng kepada wartawan mengatakan, bahwa Kota Pekanbaru masuk 5 besar di antara 96 kota di Indonesia yang dinilai. Sementara 4 kota lainnya yaitu Medan, Surakarta, Semarang, dan Palembang.
"Penghargaan atau apresiasi itu sudah layak diberikan kepada DPMPTSP. Karena mendapat posisi 5 besar itu bukan sesuatu yang gampang dan perlu persiapan yang matang," ujar Robert.
Robert menerangkan, yang menjadi kriteria penilaian dalam penghargaan ini adalah terwujudnya rasa nyaman bagi masyarakat yang hendak melakukan pengurusan di DPMPTSP.
Sementara kriteria selanjutnya, kata dia, yaitu kinerja. "Ukuran sederhananya yaitu soal prosedurnya, waktu, dan biaya," sebut Robert.
Pada kesempatan ini, Robert berharap penghargaan ini bisa menjadi pembelajaran bagi daerah lain. "Makanya tidak perlu ke luar negeri lagi untuk belajar. Selain itu tujuannya juga untuk inspirasi dan mudah-mudahan bisa menjadi replikasi di daerah lain," tutup Robert. (Hen)
Tulis Komentar